Proses Pembuatan Kerajinan Bahan Keras Alam ( Bambu & Rotan )
b. Kerajinan Bambu
Tanaman bambu sejak dahulu telah dibudidayakan di Indonesia, India, dan Bangladesh. Istilah lain untuk bambu adalah buluh, aur, atau eru. Dalam bahasa Makassar, bambu disebut Bulo. Leluhur mereka sudah sejak lama memanfaatkan bambu ini sebagai bahan bangunan. Dalam istilah klasik suku makassar, bahkan bambu sudah lama dikenal. Terbukti dengan prinsip mereka diambil dari kata bambu yakni Abbulo sibatang, artinya: berbatang bambu; dan maknanya adalah persatuan.
Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.500 spesies bambu di dunia, 125 spesies asli tumbuh di Indonesia. Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Bambu yang dipanen dengan benar dan diawetkan merupakan bahan yang kuat, fleksibel, dan murah, yang dapat dijadikan bahan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal. Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi, di antara jenis bambu tersebut adalah bambu andong, bambu atter, bambu tali, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan sebagainya. Kini produk kerajinan bambu tampil dengan desain yang berkualitas dan artistik sehingga kini banyak digunakan di hotel - hotal berbintang, cottages, spa, butik, bank, toko serta interior bangunan modern.
Saat ini Tasikmalaya sebagai salah satu kota penghasil bambu terbesar di Jawa Barat telah menjadi salah satu sentra perajin - perajin bambu. Beberapa produk yang telah dihasilkan sangat beragam dari peralatan dapur, peralatan makan, mebel hingga ke elemen estetis dalam interior. Produk yang dihasilkan sudah dikenal di berbagai negara. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan keras dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Bambu
Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah bambu batangan atau pun yang sudah disayat, dan sebagainya.
[caption id="attachment_3058" align="aligncenter" width="470"]
2) Alat Pembuatan Kerajinan Bambu
Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah parang, palu, gergaji, pisau raut, tang, tatah, meteran, kuas, bor, dan sebagainya.
[caption id="attachment_3059" align="aligncenter" width="558"]
3) Produk Kerajinan Bambu
Produk kerajinan dari bahan bambu sudah banyak dibuat orang sejak dahulu kala. Keberadaaan sumber daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan dari bahan bambu menduduki nilai jual yang relatif rendah, kecuali produk - produk berkualitas tinggi seperti interior rumah. Di bawah ini merupakan beberapa contoh dari kerajinan bambu, yaitu:
4) Proses Pembuatan Kerajinan Bambu
Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak terlalu sulit. Kenali bambu dengan baik, agar ketika dibuat kerajinan, bambu tidak mudah pecah. Adapun cara memilih bambu yang baik untuk digunakan adalah:
• Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
• Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas.
• Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari.
• Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk kerajinan apa saja.
Di bawah ini merupakan proses pembuatan kerajinan bambu untuk dibuat menjadi kopyah, perhatikan langkahnya.
[caption id="attachment_3066" align="aligncenter" width="469"]
c. Kerajinan Rotan
Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah rattan merupakan sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropis. Tanaman rotan adalah sejenis tanaman palm yang merambat dan dapat tumbuh mencapai panjang 100 meter lebih. Kulit rotan dapat menghasilkan anyaman yang sangat kuat. Bagian dalam rotan jika dibelah akan menghasilkan tali rotan yang tipis yang disebut fitrit/petrik.
Penghasil rotan mentah terbesar di Indonesia adalah Pulau Sulawesi dan Kalimantan, namun tumbuh juga di hutan Sumatera, Jawa dan daerah lainnya. Jika diperhatikan di sepanjang ruas jalan tertentu, seperti di daerah Pasar Minggu jakarta, atau Tegalwangi Cirebon, dan daerah lainnya banyak ruko-ruko dan beberapa show room menjajakan produk kerajinan rotan yang unik dan menarik. Selama keberadaan rotan mentah masih dapat diexplore dan tidak diekspor, maka daerah-daerah penghasil kerajinan rotan tersebut akan terus berkarya menghasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat dan mebel rotan yang berkualitas.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan
Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian;
a. rotan kupasan/ kulit luar (pell) sebagai pengikat atau bahan anyaman,
b. rotan batang yang langsung dipoles, dan
c. rotan isi yang biasa disebut dengan fitrit/petrik.
Selain rotan bahan lainnya adalah miyak tanah atau belerang untuk pemasakan. Politur dan cat warna.
[caption id="attachment_3099" align="aligncenter" width="515"]
2) Alat Pembuatan Kerajinan Rotan
Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan adalah gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor, amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dan sebagainya.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.19. Alat pembuatan kerajinan rotan; a. bor meja, b. gunting rotan, c. palu, d. papan penekuk , e. amplas, f. gergaji, g. kompor, dan h. kuas
3) Produk Kerajinan Rotan
Produk kerajinan rotan banyak dibuat perajin di berbagai daerah dengan beraneka bentuk. Kerajinan rotan dibuat dalam bentuk benda pakai hingga benda hias. Rotan memiliki warna khas yaitu putih kekuningan, coklat, dan hitam. Perajin mengabadikan warna natural rotan agar terlihat keasliannya. Namun ada juga beberapa desain yang diberi warna warni seperti hijau, biru, merah, dan sebagainya mengikuti selera pembeli. Harga kerajinan rotan ini pun relatif terjangkau bergantung pada bentuk dan ukurannya.
[caption id="attachment_3103" align="aligncenter" width="457"]
4) Proses Kerajinan Rotan
Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan pengawetan dan terlindung dari jamur blue stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat peel (kupasan), polis, dan fitrit. Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara lain:
a. Pembuatan kerangka. Untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan diameter besar. Dimana dalam proses pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan model desainnya.
b. Penganyaman. Tujuannya untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan.
c. Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tesebut dengan menggunakan kuas.
d. Proses finishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk. Dimana dalam prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipolitur.
Dalam pembuatan rotan dengan ukuran kecil menggunakan rotan fitrit, sebelum digunakan sebaiknya rotan direndam terlebih dahulu di dalam air selama 1-2 menit agar rotan lentur dan mudah dibentuk. Jika rotan direndam air, maka air akan menyerap ke dalam rotan, sehingga rotan tidak mudah patah jika dibentuk. Teknik pembentukan rotan adalah dengan dianyam dan ditempel.
[caption id="attachment_3107" align="aligncenter" width="517"]
Tugas siswa !
Komentar
Posting Komentar