Letak dan Luas Indonesia

 Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu - ribu pulau. Dimana diantara setiap pulau terdapat wilayah perairan yang memisahkannya. Bagaimana cara untuk mengetahui letak dan luas negara Indonesia ? Untuk mengetahuinya, maka dapat dilihat dari peta wilayah Indonesia. Oleh karena itu, supaya dapat membaca peta maka harus memahami komponen - komponen yang ada dalam peta. Dengan demikian, luas dan letak wilayah Indonesia dapat diketahui.

1. Pengertian dan Jenis Peta

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh wilayah di permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Adapun ilmu yang mempelajari peta disebut dengan kartografi.

Adanya peta memberikan berbagai manfaat bagi pembacanya, sebagai berikut ;

1). Menunjukkan posisi atau lokasi relatif di muka bumi.

2). Menggambarkan ukuran luas dan bentuk fenomena fisik dan sosial budaya

3). Menunjukkan arah, jarak, serta sebaran fenomena di muka bumi.

4). Menunjukkan gerakan dan kecenderungan perubahan pola keruangan di muka bumi.

» Peta yang dibuat manusia memiliki beberapa jenis. Pembagian jenis peta dapat didasarkan pada beberapa hal, sebagai berikut :

1). Berdasarkan isinya

Dilihat dari isi peta, maka peta dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ;

a) Peta Umum merupakan peta yang memberikan gambaran umum atau kenampakan yang bersifat umum dari suatu daerah. Kenampakan ini dapat berupa kenampakan alami maupun kenampakan sosial ekonomi.

b) Peta Khusus merupakan peta yang memberikan gambarkan kenampakan khusus pada daerah tertentu. Contohnya : Peta persebaran flora dan fauna, peta kependudukan, dan peta tambang.

2). Berdasarkan skalanya

Skala peta menentukan besar kecilnya peta yang dibuat oleh manusia. Dimana berdasarkan besar ataupun kecilnya skala, peta dapat dibedakan menjadi :

a) Peta Kadaster, yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 100 sampai dengan 1 : 5.000. Peta ini biasanya digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah.

b) Peta Skala Besar, yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan dan kecamatan.

c) Peta Skala Menengah, yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi.

d) Peta Skala Kecil, yaitu peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua, bahkan dunia.

3). Berdasarkan bentuk

Berikut adalah jenis peta berdasarkan bentuknya yaitu :

a) Peta datar merupakan peta yang dibuat dalam bidang datar, seperti kertas, kain dan sebagainya.

b) Peta Timbul merupakan peta yang dibuat sesuai dengan bentuk aslinya. Adapun bentuk - bentuk kenampakan pada suatu wilayah dibuat dalam bentuk tiga dimensi.

c) Peta Digital merupakan peta yang dibuat dengan alat bantu modern seperti komputer.

2. Syarat dan Komponen Peta

Peta memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh pembacanya, mulai dari lokasi suatu tempat hingga keadaan alam yang dimiliki wilayah tersebut. Berikut adalah syarat dalam pembuatan peta.

1) Konform, yaitu bentuk peta yang digambar harus sebangun atau sama dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

2) Ekuidistan, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skalanya harus sama dengan jarak sebenarnya di lapangan.

3) Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah diperhitungkan dengan skalanya, harus sama dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

Adapun cara penggunaan peta untuk mendapatkan informasi, sebagai berikut ;

1) Untuk memperoleh informasi tentang lokasi objek.

2) Informasi tentang objek juga dapat dilihat dengan menggunakan koordinat peta.

3) Untuk memperoleh informasi sebaran objek, maka dapat dilihat secara langsung pada peta sebaran dari simbol - simbol yang sama.

4) Untuk memperoleh informasi tentang jenis objek geografi yang tampak pada peta.

5) Untuk memperoleh informasi tentang ukuran objek.

6) Untuk memperoleh arah dari objek

Fungsi Peta

  • Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
  • Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
  • Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai, dan bentuk-bentuk lainnya.
  • Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
  • Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
  • Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
  • Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
  • Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

Tujuan Peta

  • Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
  • Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
  • Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.

Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunnya. Komponen penyusunnya terdiri dari :

a. Judul Peta

Setiap peta yang dibuat harus diberi judul. Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh judul sebuah peta, "peta persebaran flora dan fauna di Indonesia", maka isi dari peta tersebut adalah sebaran flora dan fauna yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

b. Skala Peta

Merupakan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dilapangan. Misalnya skala sebuah peta adalah 1 : 200.000. Maksudnya dari skala tersebut, yaitu objek yang jaraknya 1cm di peta berbanding dengan 200.000 cm atau 2 km di lapangan.

Adapun manfaat skala peta, yaitu ;

~ untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta.

~ memudahkan seseorang dalam menggambar suatu tempat yang luas di atas kertas yang kecil.

~ menunjukkan jarak tempat yang satu dengan yang lainnya.

Skala peta dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ;

1). Skala Angka

Merupakan perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang sebenarnya yang dinyatakan dengan angka. Contohnya : jika pada peta tertulis skala 1 : 1.000.000 ( dibaca 1 berbanding 1.000.000 ). Artinya, setiap 1 cm pada peta sama dengan 1.000.000 cm di permukaan bumi. Atau dapat juga diartikan 1 cm jarak di peta sama dengan 10 km jarak yang sebenarnya.

2). Skala Garis atau grafis

Adalah skala peta yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang sebenarnya berbentuk garis dengan ukuran tertentu.

Jika contoh skala grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka skalanya adalah 1 : 400.000 karena 1 cm di peta berbanding 4 km di lapangan. Satuan dalam kilometer diubah menjadi sentimeter, sehingga 4 km jika diubah ke dalam cm menjadi 400.000 cm. Karena itu, skala peta menjadi 1 : 400.000

c. Orientasi Utara

Untuk mengetahui lokasi suatu objek dalam peta, maka salah satu komponen yang dibutuhkan adalah penunjuk arah. Arah mata angin pada peta sering disebut juga orientasi. Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi ditunjukkan oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang bervariasi.

d. Simbol Peta

Adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan simbol peta adalah untuk memudahkan penggunaan peta dalam membaca dan memahami isi peta. Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat dibedakan menjadi :

1) Simbol Titik

Simbol titik pada peta dapat beragam bentuknya. Simbol titik dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambang ibu kota biasanya diberi simbol bujur sangkar, gunung api berbentuk segitiga dan ibu kota kabupaten berbentuk lingkaran.

[caption id="attachment_2792" align="alignnone" width="272"]Sumber : http://1.bp.blogspot.com/ Gambar 1.7. Simbol titik pada peta.[/caption]

2) Simbol Garis

Simbol garis dapat digambar dalam beragam bentuk dan ukuran ketebalan. Ketebalan garis dapat diatur sesuai dengan kaidah perpetaan. Simbol jalan biasanya berupa garis kontinu ( tanpa putus - putus ) dengan ketebalan sesuai dengan kelas jalannya.

Sumber : https://belajar.kemdikbud.go.id Gambar 1.8. Contoh simbol garis pada peta.[/caption]

3) Simbol Warna

Simbol warna digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Misalnya warna perairan ( sungai, danau, dan laut ) diberi warna biru, jalan diberi warna merah, dan sebagainya. Warna ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan objeknya yang menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan seterusnya. Misalnya, kedalaman laut diberi warna biru dengan tingkat perubahan yang teratur dari biru terang ke biru gelap.

[caption id="attachment_2794" align="alignnone" width="300"]Sumber : http://www.plengdut.com/ Gambar 1.9. Simbol warna peta.[/caption]

4) Simbol Area

Simbol area digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu. Objek yang digambar pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek yang ada di lapangan. Simbol area juga memiliki aturan tertentu dalam pemetaannya. Misalnya, area berupa sawah digambarkan dalam bentuk poligon tertutup yang di dalamnya terdapat simbol tanaman padi. Adapun contoh simbol area, sbb :

[caption id="attachment_2795" align="alignnone" width="259"]Sumber : https://syntapuji.files.wordpress.com/2012/06/t.png Gambar 1.10. Simbol area pada peta.[/caption]

e. Garis Koordinat

Adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta dalam bentuk garis lintang dan garis bujur. Garis koordinat sangat penting pada peta karena akan menunjukkan lokasi pada peta dibanding lokasi lainnya di permukaan bumi serta menggambarkan karakteristik suatu lokasi atau wilayah yang dipetakan. Sebagai contoh, suatu lokasi yang terletak pada lintang tropis akan memiliki karakteristik iklim tropis.

f. Inset

Merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.

Sumber : https://andimanwno.files.wordpress.com[/caption]

Inset dalam peta dapat dibedakan menjadi 2, sebagai berikut ;

a) Inset lokasi, merupakan peta pengecilan lokasi yang bisa menggambarkan lokasi yang lebih luas. Inset lokasi biasanya ditemukan di dalam peta skala kecil. Adapun kegunaan inset lokasi adalah memberikan gambaran umum wilayah sekitar dari suatu daerah yang dipetakan.

b) Inset pembesaran berfungsi untuk menggambarkan bagian yang penting dari suatu lokasi yang kenampakannya tampak kecil sehingga perlu diperbesar. Inset pembesaran biasanya dijumpai pada peta dengan kenampakan wilayah kepulauan yang lebih kecil.

g. Legenda

Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul pada muka peta. Peta legenda inilah seorang pembaca peta akan mengetahui tentang objek yang ada pada wilayah yang dipetakan.

[caption id="attachment_2797" align="alignnone" width="270"] Gambar 1.12. Legenda pada sebuah peta.
Sumber : https://belajargeodenganhendri.files.wordpress.com/2011/04/legenda.jpg[/caption]

Contoh :

h. Sumber Peta

Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta. Dari sumber peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta, sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.

Pembuat peta dapat berupa perorangan atau lembaga. Tujuan pencantuman pembuat peta adalah agar si pengguna peta dapat meyakini akan kebenaran dan keakuratan isi peta. Adapun lembaga - lembaga yang memiliki tugas membuat peta, diantaranya :

a) Badan koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional ( Bakosurtanal ).

b) Jawatan topografi Angkatan Darat ( Jantop TNI AD ).

c) Badan Pertanahan Nasional (BPN ).

Tugas !

Silahkan kalian kerjakan pada link di bawah ini :

https://bit.ly/3mm6Mlp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN HARIAN PRAKARYA KERAJINAN FUNGSI PAKAI DAN FUNGSI HIAS

Letak dan Luas Indonesia

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN