Aktivitas penduduk di dataran rendah Indonesia
Dataran rendah merupakan wilayah relief yang relatif rata berketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Pada umumnya sungai-sungai besar bermuara ke dataran rendah, hal tersebut sering mengakibatkan wilayah muara ( hilir ) menjadi sasaran banjir jika musim hujan tiba. Beberapa kota besar yang terletak di dataran rendah muara sungai sering mengalami hal tersebut. Dapatkah Anda memberikan contohnya? Mengapa hal itu terjadi? Dataran rendah pada umumnya menjadi pilihan tempat berbagai aktivitas kegiatan industri, karena kemudahan jaringan transportasinya. Demikian juga dataran rendah menjadi pilihan utama tempat pemukiman dengan berbagai pola permukiman. Pola permukiman yang umum dijumpai di daerah dataran rendah adalah memanjang mengikuti jalur transportasi ( tipe linier ) atau terpusat mengelilingi sebuah pusat kegiatan. Kepadatan penduduk di daerah dataran rendah sering menimbulkan berbagai persoalan lingkungan jika tidak dikelola atau ditata dengan baik.
Perhatikan gambar berikut ini !
[caption id="attachment_3180" align="aligncenter" width="695"]
Untuk menghindari terjadinya hal yang ditunjukkan gambar tentunya membutuhkan kesadaran dari semua pihak termasuk peserta didik, karena kerusakan lingkungan yang akan menanggung akibatnya bukan lingkungan itu sendiri tetapi manusia yang akan merasakan akibatnya. Marilah kita tumbuhkan kesadaran mengelola lingkungan dengan baik mulai dari kita sendiri dan di lingkungan sendiri.
3. Aktivitas Manusia di Dataran Tinggi dan Pegunungan
Dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya merupakan wilayah di permukaan bumi yang berelief kasar ( sangat beragam perbedaan tinggi rendahnya daerah ). Namun demikian suhu udaranya sejuk sampai dingin, sehingga pola-pola aktivitas penduduknya pun dipengaruhi oleh keadaan tersebut. Perhatikan kembali Gambar 2.10. dan 2.11. pada awal pembahasan modul ini! Kedua gambar tersebut sama - sama menggambarkan kegiatan pertanian sawah. Gambar kesatu menggambarkan sistem pertanian sawah di dataran rendah, dan yang kedua menggambarkan sistem pertanian sawah di daerah dataran tinggi atau lereng pegunungan. Mengapa sistem pertaniannya berbeda? Ya benar, relief wilayah dan tingkat erosi yang berbeda menghasilkan sistem pertanian yang berbeda pula.
Berbagai aktivitas manusia di dataran tinggi dan pegunungan, di antaranya dapat diperhatikan pada gambar berikut ini.
[caption id="attachment_3181" align="alignnone" width="631"]
Berbagai aktivitas manusia di dataran tinggi atau pegunungan antara lain sebagai berikut :
a. Petani ladang dan kebun. Kegiatan pertanian ladang dan perkebunan merupakan mata pencaharian utama penduduk daerah dataran tinggi dan pegunungan terutama di daerah pedesaan. Jenis pertanian yang dilakukan yaitu pertanian ladang dengan hasil utamanya jagung, palawija dan sayur - mayur. Sedangkan pertanian kebun umumnya dikelola secara besar - besaran oleh pemerintah maupun swasta dengan hasilnya coklat, kopi, teh dan lain sebagainya. Karena relief permukaan tanahnya yang relatif kasar, sistem pertanian yang dikembangkan umumnya menggunakan teknik terassering (kontur).
b. Pegawai. Sebagian besar penduduk daerah dataran tinggi dan pegunungan terutama kawasan perkotaan dan perdesaan sekitar perkotaan bekerja sebagai pegawai pemerintah maupun swasta.
c. Bekerja di sektor industri. Di daerah dataran tinggi dan pegunungan kecuali pada wilayah tertentu agak jarang dijumpai industri besar. Guna memenuhi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sedikit penduduk sekitarnya yang bekerja di sektor industri. Industri pertambangan besar biasanya dikelola oleh perusahaan pemerintah atau swasta sedangkan pertambangan skala kecil banyak pula diusahakan oleh masyarakat seperti pertambangan pasir, batu kali, batu granit, dan lain sebagainya.
d. Perdagangan Barang atau Jasa. Sebagian dari masyarakat dataran tinggi atau pegunungan di wilayah Indonesia bermata pencaharian sebagai pedagang.
Kegiatan perdagangan yang dilakukan mulai dari perdagangan kecil ( eceran ) hingga perdagangan besar khususnya suplier ( penyalur ) buah - buahan dan sayur mayur untuk wilayah perkotaan atau masyarakat di dataran rendah. Beberapa dataran tinggi dan pegunungan di wilayah Indonesia menjadi sentra-sentra penghasil sayur mayur dan buah - buahan bagi daerah lainnya, antara lain: dataran tinggi Berastagi di Provinsi Sumatera Utara, dataran tinggi Lembang di Bandung Provinsi Jawa Barat, dataran tinggi Dieng dan Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, dataran tinggi Batu di Malang Provinsi Jawa Timur, lereng Gunung Tambora di Nusa Tenggara. Pada umumnya wilayah tersebut merupakan daerah produsen sayur - mayur dan buah - buahan untuk wilayah lainnya.
Tugas Siswa 3 !
Komentar
Posting Komentar