Menurut Yusufhadi Miarso (2004), efektivitas pembelajaran adalah yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para mahasiswa, melalui prosedur pembelajaran yang tepat. [1] Miarso melanjut bahasan tentang definisi dengan menyatakan, efektivitas pembelajaran seringkali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau ketepatan dalam mengelola suatu situasi. [2] Beberapa hal yang terkandung dalam definisi ini, yakni efektivitas pembelajaran merupakan kegiatan edukatif yang memiliki cirri, yaitu (1) beristem (sistemik), yang dilakukan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan. (2) sensitive terhadap kebutuhan akan tugas belajar dan kebutuhan pembelajar. (3) kejelasan akan tujuan dank arena itu dapat dihimpun usaha untuk mencapainya. (4) bertolak dari kemampuan atau kekuatan peserta didik, pendidik, masyarakat, dan pemerintah. [3] Menurut Astim Riyanto (2003), efektivitas pembelajaran diartikan berh...
C. Pengolahan Bahan Limbah Keras. Proses pengolahan masing – masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dilakukan untuk bahan limbah keras adalah sebagai berikut ; 1. Pemilahan bahan limbah 2. Pembersihan limbah 3. Pengeringan 4. Pewarnaan 5. Pengeringan setelah pewarnaan 6. Penghalusan bahan agar siap pakai D. Proses Produksi Kerajinan Bahan Limbah Keras. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya yaitu : Daerah pesisir pantai/laut , limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan . Daerah pegunungan , limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah limbah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper . Daerah pertanian , limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang – tulang hewan ternak ...
Permintaan adalah jumlah barang yang ingin dibeli pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Dalam hukum permintaan harga menjadi penentu dalam naik turunnya permintaan. Contohnya , Hilda ingin membeli susu dua liter. harga susu perliter biasanya Rp. 7.000, saat Hilda mau membeli harga sudah naik menjadi Rp. 9.000. Karena adanya kenaikan harga tersebut, maka Ananda hanya membeli susu satu liter. Diwaktu yang berbeda, Hilda ingin membeli susu sebanyak dua liter. Harga susu sedang mengalami penurunan menjadi Rp. 6.000 perliter. Karena harganya turun, Hilda terpengaruh untuk membeli susu lebih dari dua liter. Jadi, jika harga naik, maka permintaan akan menurun, dan jika harga menurun maka permintaan akan naik atau dalam ilmu ekonomi dikenal dengan hukum permintaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan : Harga barang Harga suatu barang dapat mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Kualitas barang Barang yang memiliki kualitas ...
Komentar
Posting Komentar